Supervisi Klinis Tahap Akhir |
Dalam hal ini “orang yang sakit yang mencari dokter, bukan dokter yang mencari orang yang sakit tapi tugas dokter melayani”. Kiasan ini hanyalah untuk mempermudah pemahaman tentang supervisi klinis dan tidak boleh diidentikkan.
Supervisi klinis adalah bentuk supervisi akademik yang difokuskan pada peningkatan pembelajaran dengan melalui siklus yang sistematik, dalam perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional.
B. Ciri-ciri Supervisi Klinis
1. Bantuan yang diberikan bukan merupakan bantuan yang bersifat instruksi atau perintah. Sehingga tercipta hubungan manusiawi, yang pada akhirnya guru yang disupervisi merasa aman.
2. Apa yang disupervisi tersebut timbul dari harapan dan dorongan dari guru sendiri karena dia memang membutuhkan bantuan tersebut.
3. Satuan tingkah laku pembelajaran yang dimiliki guru merupakan satuan yang terintegrasi, sehingga terlihat kemampuan apa, keterampilan apa yang spesifik yang harus diperbaiki.
4. Suasana dalam pelaksanaan supervisi klinis adalah suasana yang penuh kehangatan , kedekatan dan teterbukaan.
C. Prinsip Supervisi Klinis
1. Supervisi klinis yang dilaksanakan harus berdasarkan inisiatif dari pada guru terlebih dahulu.
2. Ciptakan hubungan yang manusiawi yang bersifat interaktif dan rasa kesejawatan
3. Ciptakan suasana terbuka Dimana setiap orang bebas mengemukakan apa yang dialaminya
4. Objek kajian adalah kebutuhan professional guru
5. Perhatian dipusatkan pada unsure-unsur yang spesifik yang harus diperbaiki
D. Langkah-langkah Supervisi Klinis
1. Pertemuan awal
Pada tahap pertemuan awal, guru menyampaiakan keluhannya kepada supervisor dan pada tahap ini perlu membangun komunkasi, menyatukan persepsi, menciptakan susana harmonis, terbuka dan akrap.
Selain itu didiskusikan rencana untuk melakukan observasi terhadap guru tersebut, dan menentukan fokus observasi, instrument observasi yang digunakan dan menentukan teknik pelaksanaan observasi.
2. Observasi
Pada tahap pelaksanaan observasi, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan perencanaan yang telah disetujui pada tahap awal. Selama guru melaksanakan proses pembelaharan dengan pedoman yang telah disiapkan dan disepakati bersama , supervisor mengobservasi dan mencatat penampilan guru dengan menggunakan instrument observasi yang telah disiapkan.
Supervisor tidak boleh menggangu/menyela pada saat observasi, tugasnya hanyalah mendengar, melihat/mengamati, merasakan suasana kelas dan mencatat kejadian dengan fokus kesepakatan dengan guru.
3. Pertemuan akhir
Setelah observasi kelas selesai supervisor mengadakan pertemuan empat mata, wawancara dan diskusi tentang : kesan guru terhadap penampilannya, identifikasi keberhasilan dan kelemahan guru, identifikasi keterampilan-keterampilan yang perlu ditingkatkan, gagasan baru yang akan dilakukan.
Pada tahap ini supervisor mengevaluasi dan menganalisis semua proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk memperbaiki unjuk kerja guru . Selanjutnya supervisor menjelaskan dan menunjukkan hasil observasi dan membuat kesimpulan dari hasil observasi tersebut.
Baca Juga: Supervisi Akademik Dengan Teknik Observasi
Jika selesai pertemuan akhir, maka sampai disitu sudah lengkap dilakukan siklus supervisi klinis, tinggal melaksanakan tindak lanjut. Walaupun demikian masih terbuka pelaksanaan siklus selanjutnya jika guru bersangkutan masih membutuhkan bantuan.
E. Saran Dalam Implementasi Supervisi Klinis
Dalam implementasi supervisi klinis hendaknya supervisor mempelajari 5 prinsip- khusus supervisi klinis, harus dihindarkan menggurui apalagi rasa takut. Rencanakan dengan baik, analisis data dengan cermat dan pemberian tindak lanjut yang tepat. Semoga.
Supervisi klinis salah satu cara membantu guru dalam mengatasi persoalan dalam proses pembelajaran dimulai dari pertemuan awal, observasi dan pertemuan akhir.
0 Komentar